Ini adalah kisah inspiratif yang saya peroleh dari salah seorang guru saya, langsung saja begini kisahnya.
Ketika itu tinggal lah seorang wanita, sebut saja Jenny. Dia adalah seorang mahasiswa semester 4 fakultas kedokteran di salah satu kampus terkemuka di Amerika. Saat semester 4 itu dia hampir menyelesaikan study kedokteraannya. Ia memang dikenal pintar dan rajin, maka dia hanya memerlukan waktu yang tak lama untuk hampir mencapai gelar dokter itu. Selain pintar dan rajin, Jenny juga dikenal sangat baik dan senang menolong seseorang ketika ia mendapat sebuah musibah, seperti padaa saat temannya tergelincir ia segera memberi opertolongan pertama pada temannya itu, atau ketika salah seorang temannya terkena cairan berbahaya di sekujur tangannya ia juga dengan sigap memberi pertolongan kepada temannya itu. Namun suatu ketika, ketika salah seorang temannya mengalami sebuah kecelakaan yang kebetulan pada saat itu ia berada tidak jauh dari lokasi, ia segera bergegas menuju TKP untuk kemudian membawanya ke rumah sakit terdekat. Ketika ia sedang di rumah sakit ia tanpa sengaja melihat salah seorang pasien kecelakaan yang teramat sangat parah dibandingkan temannya tadi, sekujur tubuh pasien itu dipenuhi dengan darah yang tanpa henti mengalir dari sela-sela lukanya itu. Seketika itu Jenny menggigil, sekujur tubuhnya gemetar, dingin dan berkeringat. Ia sangat takut selihat darah yang sangat banyak. Namun pada saat itu juga ia sadar bahwa dia sangat takut dengan darah dan dia tahu bahwa sejatinya dia tidak bisa menjadi seorang Dokter yang baik karena dia takut dengan darah. Padahal kuliahnya hanya tinggal beberapa minggu lagi sampai akhirnya dia lulus dan meraih gelar dokter, namun saat itu juga dia mengundurkan diri. Pada akhirnya dia keluar dari fakultas kedokteran dan mengambil kuliah dalam bidang Hukum, hanya beberapa Tahun kemudian ia lulus dan meraih gelar SH dengan Grade yang cukup memuaskan. Tidak hanya itu, setelah lulus ia mendirikan sebuah lembaga kemanusiaan karena memang sedari dulu ia sangat senang menolong sesama. Melalui lembaga kemanusiaannya itu ia berhasil menyelamatkan ratusan bahkan ribuan nyawa di berbagai belahan dunia. Meski ia bukan dokter namun ia tetap bisa menyelamatkan ribuaan nyawa sesamanya.
Nah teman gimana kisahnya ?? =D
Kita bisa ambil kesimpulan, bahwa sebenarnya untuk sebuah tujuan kita bisa menggunakan berbagai cara yang berbeda untuk mencapainya, jadi jika apa yang kau impikan belum bisa kau raih, raihlah dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
Inspiratif banget ga tu ??! =D
Nah sekian dulu ya cerita dari saya, nanti kita jumpa lagi dengan kisah yang lebih inspiratif lagi.
Sukses selalu untuk kalian. ^^
Ketika itu tinggal lah seorang wanita, sebut saja Jenny. Dia adalah seorang mahasiswa semester 4 fakultas kedokteran di salah satu kampus terkemuka di Amerika. Saat semester 4 itu dia hampir menyelesaikan study kedokteraannya. Ia memang dikenal pintar dan rajin, maka dia hanya memerlukan waktu yang tak lama untuk hampir mencapai gelar dokter itu. Selain pintar dan rajin, Jenny juga dikenal sangat baik dan senang menolong seseorang ketika ia mendapat sebuah musibah, seperti padaa saat temannya tergelincir ia segera memberi opertolongan pertama pada temannya itu, atau ketika salah seorang temannya terkena cairan berbahaya di sekujur tangannya ia juga dengan sigap memberi pertolongan kepada temannya itu. Namun suatu ketika, ketika salah seorang temannya mengalami sebuah kecelakaan yang kebetulan pada saat itu ia berada tidak jauh dari lokasi, ia segera bergegas menuju TKP untuk kemudian membawanya ke rumah sakit terdekat. Ketika ia sedang di rumah sakit ia tanpa sengaja melihat salah seorang pasien kecelakaan yang teramat sangat parah dibandingkan temannya tadi, sekujur tubuh pasien itu dipenuhi dengan darah yang tanpa henti mengalir dari sela-sela lukanya itu. Seketika itu Jenny menggigil, sekujur tubuhnya gemetar, dingin dan berkeringat. Ia sangat takut selihat darah yang sangat banyak. Namun pada saat itu juga ia sadar bahwa dia sangat takut dengan darah dan dia tahu bahwa sejatinya dia tidak bisa menjadi seorang Dokter yang baik karena dia takut dengan darah. Padahal kuliahnya hanya tinggal beberapa minggu lagi sampai akhirnya dia lulus dan meraih gelar dokter, namun saat itu juga dia mengundurkan diri. Pada akhirnya dia keluar dari fakultas kedokteran dan mengambil kuliah dalam bidang Hukum, hanya beberapa Tahun kemudian ia lulus dan meraih gelar SH dengan Grade yang cukup memuaskan. Tidak hanya itu, setelah lulus ia mendirikan sebuah lembaga kemanusiaan karena memang sedari dulu ia sangat senang menolong sesama. Melalui lembaga kemanusiaannya itu ia berhasil menyelamatkan ratusan bahkan ribuan nyawa di berbagai belahan dunia. Meski ia bukan dokter namun ia tetap bisa menyelamatkan ribuaan nyawa sesamanya.
Nah teman gimana kisahnya ?? =D
Kita bisa ambil kesimpulan, bahwa sebenarnya untuk sebuah tujuan kita bisa menggunakan berbagai cara yang berbeda untuk mencapainya, jadi jika apa yang kau impikan belum bisa kau raih, raihlah dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
Inspiratif banget ga tu ??! =D
Nah sekian dulu ya cerita dari saya, nanti kita jumpa lagi dengan kisah yang lebih inspiratif lagi.
Sukses selalu untuk kalian. ^^
-PASCAL-