Welcome


WELCOME TO CORETAN PASCAL

Saturday, 28 December 2013

TEMAN


Gw bukan seseorang yang pandai berbasa-basi, ga pandai bicara, ngobrol, dan sebagainya. Ya gw orang yang pendiem, cuek dan lebih suka menyendiri, bahkan beberapa diantara temen gw yang belom kenal sama gw bilang gw misterius. Ah itu karena mereka belom kenal aja ama gw, xD.
Meski  begitu gw selalu punya teman yang baik dan pengertian. Memang awalnya itu gw menganggap, gw bakalan bisa hidup sendiri, bakalan bisa walaupun ga punya seorangpun didunia ini, tapi ketika gw melihat kenyataan semuanya itu ga akan mungkin bisa, gw ga bisa hidup sendiri !
Teman terbaik, dia yang selalu ada buat lu, dia yang selalu bisa membagi dunianya dengan dunia lu dan dengan itu menciptakan dunia baru yang lebih indah, menurut gw sih begitu xD . awalnya gw hanya merasa kalau gw tu hanya sendirian, gw itu ga punya siapa-siapa selain orang tua gw, ya pokoknya gitu deh, namun semuanya berubah saat mereka semua datang mengacak-ngacak kehidupan bahkan ampe rumah gw, xD ahahahaha. Meski terkadang kesel juga, tapi mereka tetep yang terbaik, gw ga bisa sebut satu-persatu tapi mereka semua yang sudah mau mengenal gw baik secara langsung, melalui jejaring social, atau apapun, gw anggap semuanya teman dan gw berterima kasih buat kalian semua. Secara tidak langsung kalian memberi warna, memberi sentuhan seni, memberi pelajaran berharga buat gw, terutama buat kalian yang kenal gw secara langsung, terima kasih.
Kalian tahu ga ? gw susah banget buat bersosialisasi, maka dari itu gw beruntung kenal kalian semua. Kalian itu lebih dari seorang teman, bahkan kalau gw bilang itu “berapapun nominal meteril ga akan bisa membeli kalian”. Ga ada saat yang lebih menyenangkan daripada tertawa bersama kalian, senang bisa berbagi pengalaman, senang pula bisa bermain bersama kalian.
Meskipun semua banyak menyenangkannya  daripada tidaknya, namun ada saja hal yang membuat kecewa. Pernah gw kenal seseorang yang sangat baik, meski gw hanya kenal melalui dunia maya tapi kebaikannya melebihi sebuah kenyataan. Gw sering dibantuin buat pr, diajarin ini, dikasih tahu itu, temen curhat juga. Hingga suatu saat dia ngomong begini.”Semua ini juga nanti pasti bakalan kamu lupain kalau kamu punya yang baru yang lebih bagus”, gw selalu ingat kata yang dia ucapkan ini. Setelah beberapa tahun berlalu gw baru mengerti arti dari kalimat ini, dia beranggapan kalau nanti gw udah punya teman yang lain gw akan dengan mudah lupain teman lama gw termasuk dia *asumsi gw, tapi kenyataannya gw ga pernah bisa lupa semua teman-teman gw, malah dia yang lupa sama gw. Gw pernah beberapa kali kontak dia lagi, tapi dia malah pura-pura ga kenal sama gw, atau mungkin lupa beneran, entah, yang terpenting gw ga bisa lupa seorang temanpun di dalam kehidupanan gw.
Oh iya lupa, selain teman didunia nyata gw juga punya banyak teman didunia maya, banyak dan tersebar hampir diseluruh Indonesia, malah beberapa ada yang dari luar Indonesia juga. Berawal dari ketika gw masih sd, waktu itu masih kelas 6 ketika itu gw baru punya hp bagus karena udah kelas 6 sd dan udah dikasih kepercayaan megang hp, dan gw iseng otak-atik hp, gw download aplikasi buat chat, karena pikir gw kan, gw suka menyendiri tu, chatting sama orang yang jauh asik kali ya tanpa harus tatap muka. Namun saat itu gw belum intensif dan hanya iseng saja, namun ketika SMP, gw mulai sering chat didunia maya. Gw kenal banyak orang, namun kebanyakan diantara mereka usianya lebih dewasa, ya rata-rata dari pelajar SMA – KERJA, dan gw masih SMP saat itu, gw ngerasa jadi paling bocah. Meskipun demikian gw bisa beradaptasi, dan gw beruntung kenal mereka secara tidak langsung mereka semua mendoktrin dan mendewasakan gw, meskipun secara psikologis kurang baik karena gw rasa gw jadi orang yang lebih tua diantara teman-teman sebaya gw di dunia nyata. Terlepas dari semua itu, gw cuma mau bilang dimanapun, berapapun usianya, dan siapapun dia, teman, didunia manapun itu sama fungsinya, “Membagi dunianya dengan dunia lu sendiri, dan dengan itu semua menciptakan dunia baru yang lebih indah”. Terima kasih buat kalian semua, (YB, VG).
Lupa sama yang satu ini, ada satu hukum yang pasti terjadi pada hubungan pertemanan lu, saat lu punya PACAR, isi hukumnya tu begini “Saat lu punya pacar, sekurang-kurangnya lu bakal kehilangan 3 teman terbaik lu”, mungkin beberapa dari kalian beranggapan ah ini mah tergantung dari orang yang ngejalanin. Faktanya, gw awalnya sama kaya kalian yang beranggapan begitu, namun lu bakal ngerasain kehilangan teman-teman terbaik lu saat lu punya pacar, percaya apa ga ?! buktikan sendiri !! Emang saat itu seneng banget bisa punya pacar, bisa punya orang yang selalu perhatian sama kita, orang yang selalu ada buat kita, tapi semua itu BULLSHIT !! Lebih asikan punya temen dari pada harus punya komitmen dan ikatan sob. Gw kehilangan semua temen gw, temen dunia nyata ataupun temen dunia maya, semenjak gw punya pacar gw kehilangan mereka dan merasa asing saat mencoba memperbaiki jarak pertemanan kami, saat itu gw mencoba menjauh dari temen-temen gw. Namun gw salah, saat gw coba menjauh dari temen-temen gw, hubungan gw sama pacar gw semakin dekat, karena terlalu dekat itulah sering banget jadi konflik tersendiri. Gw rasa itu yang menyebabkan sikap posesif dia, itu buat gw ga nyaman dan jadi satu factor penyebab gw putus sama dia, akhirnya pacar jauh teman jauh, gw sendiri lagi. Gw coba kembali sama mereka, teman gw didunia nyata, gw ngerasa asing dan gw ga pernah ngerti sama apa yang mereka semua lakukan, atau mereka yang ga pernah ngerti gw ? saat gw coba lari dari kenyataan kedunia maya, mereka juga sama, berubah, atau mungkin gw yang jauh berubah ?! entah, dunia memang selalu rumit bukan ? “Teman atau pacar ?” keduanya ? atau bahkan tak satupun ?!. Gw coba bangun lagi dunia gw, dan buat relasi dengan beberapa orang yang bisa dipercaya, dan itu adalah kalian semua yang kenal gw, gw mungkin ga bisa jadi apa yang kalian mau, gw ga bisa sehebat dia, gw ga bisa kalo disuruh pura-pura jadi si ini, gw juga ga pinter, bukan dari golongan berstatus social tinggi, bukan orang yang bisa melakukan apapun, dan ga bisa berbasa-basi. Tapi gw akan selalu mencoba buat menjadi sebuah pohon, yang dimana kalian butuh gw, gw akan selalu ada disitu buat kalian. Gw akan selalu coba jadi apa yang kalian butuhkan, bukan yang kalian inginkan. xD
Ya sebenarnya masih banyak lagi yang pengen gw ceritain tentang teman dan kisah lain gw, tapi gw rasa ini udah lebih dari cukup untuk menggugah hati kalian. Gw penegn kalian semua itu punya teman, teman yang baik, yang bisa saling mengerti dan terlebih itu bisa saling membagi dunia kalian. Orang yang bisa ajak lu tertawa, ajak lu bersenang-senang, ajak lu merasa prihatin, dan ajak lu kearah yang lebih baik, itu temen lu, jaga, jangan sia-siain mereka.

Tuesday, 26 November 2013

PEMUDA DAN SOSALISASI

    Pemuda adalah sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melainkan dari semangatnya. Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda. Karena kalau bukan para pemuda pemuda, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan bangsa kita kedepannya.
    Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
    Kedua definisi diatas sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia di muka bumi ini, untuk saling bersosialisasi antara satu sama lain.






Pengertian Pemuda

Masa remaja adalah masa tarnsisi dan secara psikologis sangat problematis , masa ini memungkinkan mereka berada dalm anomi (keadaan tanpa norma atau hukum , red) , akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua.
Dalam keadaan demikian , seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecendrungan melakukan pelnggaran . kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.

PERAN MEDIA MASSA

ciri-ciri menyebabkan kecendrungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi terhadap peasn-pesan yang di terima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.

PERLU DIKEMBANGKAN :
Dari artikel terseut dapat disimpulkan bahwa masalh kepemudaan dapat di tinjau adri asumsi yaitu :
1.penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung tetapi fragmentaris , terpecah-pecah , dan setiap fargmen mempunyai artinya sendiri-sendiri.
2.posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri .tafsiran-tafsiarn klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola yang banyak sedikitnya.



Pemuda dan Identitas

    Sebelum kita menjelaskan pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, mari kita jelaskan terlebih dahulu definisi dari identitas. Identitas adalah sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Biasanya pada saat usia masih muda orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya. Dalam tahap pencarian identitas inilah terkadang pemuda masih menemukan kendala, apalagi dizaman yang serba bebas seperti sekarang ini. Pergaulan merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya jati diri pemuda. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat media masa, tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa cukup banyak tindak kriminal yang yang diberitakan oleh media masa itu, pelakunya adalah para pemuda. Mulai dari tawuran antar pelajar, perkelahian antar geng, narokoba, dan tindakan asusila lain. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda generasi sebelumnya. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas yang sedang ”in” saat ini. Oleh karena itu Mendiknas membuat keputusan menteri tentang pola pembinaan dan pengembangan generasi muda nomor : 0323/U-1978 tanggal 28 oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman pelaksanaannya dapat terarah menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.Pola dasar pembinaan dan pengambagan generasi muda disusun berlandaskan :

- Landasan idiil                        : pancasila

- Landasan konstitusional         : Undang-Undang dasar 1945

- Landasan strategis                : Garis-garis Besar Haluan Negara

- Landasan History                   : Sumpah pemuda 28 oktober 1928 dan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

- Landasan normatif                : Etika, tata nilai dan kebudayaan luhur.

Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik


Dalam hal ini pengembangan dan pembinaan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :

    1. generasi muda sebagai subyek pengembangan dan pembinaan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.

    2. Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengambangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:

1.   Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
2.   Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
3.   Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
4.   Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
5.   Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
6    Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
7.   Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
8.   Pergaulan bebas
9.   Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
10.  Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.


Potensi-Potensi Generasi Muda

1. Idealisme dan daya ktitis yang tinggi: Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.

2. Dinamika dan keatifitas dalam menghadapi tantangan: Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.

3. Keberanian mengambil resiko : Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.

4. Optimis dan kegairahan semangat daya juang yang tinggi : Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.

5. Sikap kemandirian dan disiplin murni : Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

6. Berpendidikan tinggi dan mempunyai pengetahuan luas : secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.

7. Patriotisme dan nasionalisme : Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.

8. Mempunyai sikap kesatria : Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.

9. Kemapuan penguasaan ilmu dan teknologi : Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.



Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli

a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.

b. Sekolah
    Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.

c. Teman bermain (kelompok bermain)
    Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.

d. Media Massa
    Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.

e. Lingkungan kerja
    Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.



Internalisasi, Belajar dan Sosialisasi.

Ketiga kata atau istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).

Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.

Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.



PROSES SOSIALISASI

Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :

1.       Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
2.       Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.

Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.



Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.



Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.








Terima Kasih (referensi) :


Dadangdaelimi.wordpress.com

Jamalfirdaus.blogspot.com

Celoteh-galang.blogspot.com