Detik,
menit, hari, minggu, bulan, tahun sampai zaman. Tanpa disadari kita terus
berjalan diantara waktu yang terus berlari. Aku, kamu, kita, bahkan mereka
berlomba-lomba mendrama sebuah cerita. Aku adalah wayang, kamu juga wayang,
lalu apakah mereka ? Lalu siapa dalangnya ? Waktu adalah dalang dari
perwayangan, waktu adalah alur dan cerita, waktu adalah kenangan manis dan
pahit, waktu adalah cita-cita dan harapan, kadang juga waktu menjadi sebuah
ketidak pastian, dan, “waktu adalah sebuah ruang kosong”.
Hari ini
mungkin adalah hari ulang tahunmu, jadi coba ingat kebelakang, sudah berapa
tahunkah kamu ? Sudah berapa teman yang kau miliki sampai saat ini ? Sudah
berapa banyak kah kamu bergonta-ganti pacar samapai saat ini ? Sudah berapa
kenangan manis dan pahit yang sudah kamu lewati ? Tentu banyak dan tak
terhingga, bagaimana tidak, karena setiap detik adalah kenangan yang akan mulai
terlupakan seiring berpajalan waktu dan kehidupan.
Membuat dan
menghancurkan, merasakan dan melupakan, dunia selalu saja terlihat seperti itu.
Membosankan !! Aku ingat masa dimana aku pernah kecil, bermain dan terus
bermain, merajut kehangatan melalui persahabatan, membuat setiap detiknya
menjadi sulam-sulam kenangan penuh makna, tapi seiring berjalannya waktu
semuanya mulai terlupakan, entah menghilang, dilupakan atau pergi tanpa
permisi, semua tiba-tiba pergi. Membosankan !! Aku terlelap dan terlena oleh
mimpi panjang, ketika ku terbangun dan menyadari, semuanya sudah benar-benar
mati. Setiap kebahagian, kehangatan, persahabatan, teman, kerabat dan keluarga tiba-tiba
menghilang, meski sayu kudengar sebuah teriakan tapi sungguh aku tak mampu lagi
menjangkaunya.
Perputaran,
siklus dan kehidupan hanya sebuah angka di balik koma, namun waktu adalah angka
utuh yang menjadi sumber dan arah perjalanan, kemanapun kaki melangkah bayangan
waktu selalu bergentayangan, bayangan masa lalu, kehidupan sekarang, dan
cita-cita masa depan, seolah menjadi sebuah kesatuan yang benar-benar tidak
bisa dibedakan, aku ini sebuah masa lalu, kehidpan sekarang, atau malah hanya
angan-angan ?! Sering sekali aku berimajinasi andai waktu dapat berhenti,
ijinkan aku istirahat dari jalan panjang yang tak berkeseduhan ini.
Siklus terus
berputar, zaman berganti, peradaban baru dimulai, tapi waktu tetap saja begitu,
berjalan, berputar, berlari tak pernah berhenti. Berputar diantara siklus dan
rutinitas adalah sebuah kebosan mutlak, dimana aku berputar dan terus berputar
dengan pemandangan yang itu-itu saja. Membosankan !! Sekarang benar-benar
kusadari waktu itu seperti sebuah siklus perputaran itu-itu saja yang
benar-benar membosankan, dan percayalah sejauh apapun langkahmu, semanis apapun
kenanganmu, seromantis apapun kisah cintamu, sepahit apapun kesialanmu, itu
semua hanya masalah waktu sampai menjadi kekosongan kembali dan terlupakan,
karena waktu adalah ruang kosong.