Cinta pertama itu adalah cinta
yang polos, cinta yang mungkin bagi sebagian orang tak akan pernah mampu untuk
dilupakan. Sama seperti aku yang tak mampu melupakan cinta pertamaku. Kalian tahu
madu ? Ya mungkin bila di ibaratkan rasanya seperti itu. Memang sungguh manis dan
terasa nikmat, namun bukan berarti manis itu baik dikonsumsi secara berlebih. Cinta
manis yang dikonsumsi secara berlebih akan menimbulkan efek pahit berupa benci,
kesal, dendam, cemburu buta, berburuk sangka, selisih faham berkepanjangan, dan
mungkin berujung perpisahan yang pada
akhirnya saling melupakan, tak acuh, dan berpura-pura tak pernah kenal. Itu lah
cinta pertama.
Aku pernah merasakan manisnya
cinta pertama. Semua yang pernah aku lalui waktu itu seperti sebuah kisah di
negeri dongeng. Semua hal yang pernah terjadi sungguh seperti sebuah kebetulan
hidup yang aneh, konyol, dan tak masuk diakal. Semuanya begitu nikmat mengalir,
berjalan, dan terus terbang. Kisah cinta pertama ku dengan Dia. Dia siapa ? Dia
adalah wanita yang pernah ada di hatiku. Dia adalah wanita yang selalu ada
ketika aku butuh tempat tuk curahkan segala hal yang membuat kesal. Dia adalah wanita
yang mengenalku secara intensif dan mendalam. Dia adalah wanita yang dengan
suka rela mencurahkan segala perhatian dan kasih sayangnya hanya untuk aku. Dia
siapa ? Tak penting kalian tahu siapa dia, yang terpenting kalian tahu Dia
adalah wanita baik yang menjadi cinta pertamaku.
Aku adalah seorang pelajar
kelas tiga smp ketika itu, masih terlalu dini kah untuk mengenal sebuah cinta ?
Entah, bukankah sekarang ini adalah zaman pembodohan dimana seorang kanak di
tuntut harus serba dewasa. Kurasa itu usia wajar untuk seseorang mengalami apa
itu cinta. Kelas 9A, itu kelas ku dan juga kelas Dia. Memang membingungkan,
rasa cinta ku kepada Dia berawal dari sebuah hubungan persahabatan yang kemudian
tanpa sadar aku dan Dia terjerat dalam hubungan asmara yang sangat rumit. Menyenangkan
!! tapi juga menjengkelkan !!
Sungguh menyengkan telah
menjadi kekasihnya. Aku pernah menjadi seseorang yang special di hatinya. Aku pernah
menjadi bahu sandarannya ketika ia sedang bersedih. Aku pernah menjadi orang
yang selalu ada di saat dia merasa kesepian. Aku pernah menjadi seorang yang
selalu mendengar setiap keluh-kesahnya. Dan aku juga pernah menjadi “Guardian
Angel” untuknya. SUNGGUH MENYENANGKAN !!!!!! :) Begitu indah, dunia ini terasa hanya milik
kami berdua. Sayang, semua hanya bertahan sembilan bulan.
Menjengkelkan !! Sekarang aku
bukan lagi siapa-sipapa !! Aku tak punya hak untuk rindu padanya. Aku tak punya
hak mencemaskannya. Aku tak punya hak memaksakan cintanya. Aku tak punya hak
mencampuri setiap urusan-urusannya. BENCI !! Setelah sembilan bulan sayang ini
di pupuk, buah benci yang harus ku petik. Mangapa ?? Semua jejaring sosial di
blokir, nomer handphone pun dengan sigap Dia ganti. Saking bencinya kah Dia
padaku ?! Tak adil !! Akibat dari madu yang terlalu berlebih kah? Kebencian
datang bukan karena hanya dendam tapi juga karena rasa ssayang ataupun cinta
yang terlalu berlebih. Menyesal ku mengenalmu !! Bukan karena ku pernah menjadi
cinta pertamamu !! Tapi karena aku pernah membuatmu menangis !! Karena aku
pernah terlalu mencintai mu !! :”)
-Pascal-
-Pascal-
No comments:
Post a Comment