Welcome


WELCOME TO CORETAN PASCAL

Monday, 20 October 2014

Teori Perkembangan Arsitektur Indonesia

Jika di mesir memiliki piramida kita juga punya Borobudur, jika di eropa banyak rumah serba mewah  dan minimalis kita punya rumah adat yang super praktis dan naturalis, soal daya tahan, fungsi dan kekuatan, bangunan asli nenek moyang kita berani kok diadu, soal estetikanya bagaimana ? coba tengok yg satu ini deh.


Apa yang menjadi dasar nenek moyang kita membuat rumah yang begitu hebat itu ? Terus mengapa setiap langgam antar satu daerah mempunyai kekhasan dan keunikan masing-masing ? Kali ini saya akan coba kupas semua itu menurut analisa, sudut pandang, dan kajian ilmu sebagai seorang mahasiswa arsitektur sekaligus sebagai warga Indonesia yang cinta terhadap negerinya.
Rumah adat Indonesia ini merupakan warisan beradab-abad lalu oleh para nenek moyang kita, pada mulanya manusia menciptakan sebuah hunian itu sebagai tempat beristirahat dan berlindung dari serangan hewan buas, cuaca, dan lainnya. Tidak dapat dipungkiri nenek moyang kita pun pasti demikian, mulai dari bersembunyi di gua, menumpuk jerami, membuat gubuk dari batang dan daun, hingga membuat rumah hunian yang begitu mempesona. Semua bukan semata-mata langsung jadi dan bisa secara langsung dibentuk begitu saja, butuh proses, butuh waktu yang panjang untuk mencapai ke tahap jati diri arsitektur Indonesia itu sendiri.
“Trial & Error”. Tentu saja proses ini tak akan pernah lepas dari kegiatan arsitektur vernakuler Indonesia. Mencoba, mencoba, coba dan coba, mungkin ketika awal membuat tidak seperti apa yang nenek moyang kita inginkan, dari bentuk, ukuran, fungsi, langgam, dan estetikanya tidak mungkin sekonyong-konyong matang dan benar seperti sekarang. Gagal, yang kemudian terus digali oleh para penerus-penerusnya, karena sejatinya arsitektur Indonesia itu arsitek vernakuler sejati, meski mustahil semua rumah keren kita dibuat tanpa skema dan aturan gambar baku yg jelas, tapi inilah faktanya, kerja sama, gotong toyong dan saling percaya kunci dari keberhasilan arsitek vernakuler Indonesia sekarang ini. Mereka kerja dari mulut ke mulut, zaman dahulu jika salah seorang keturunan dari sebuah desa telah layak untuk membina keluarga pasti seluruh warga desa datang dan bersama membangunkan sebuah hunian yang pantas dan layak bagi pasangan ini tanpa skema desain gambar dan sistem kerja yang benar-benar jelas, mereka meraba-reaba, mencoba-coba dan berintuisi, ini !! Inilah dasar dan kunci perkembangan arsitektur vernakuler Indonesia kearah yang lebih matang seperti sekarang ini.
Jika di German punya pemiikiran matang dan kecerdasaan dalam meruang, di Indonesia kita punya hati dan ketulusan. Desain ? Struktur ? Estetika ? Saya berani adu rumah-rumah adat kita dengan semua gedung pecakar langit mereka terbaik mereka. Bagaimana mungkin ada rumah adat di Indonesia yang dibuat tanpa paku, lem, dan sejenisnya ?! Pure kayu !! Kurang hebat apa ? Ini daerah rawan gempa loh, tapi lihat rumah-rumah dipedalaman Indonesia ? roboh ?! Kokoh berdiri menantang langit !! intinya arsitek kita itu tidak kalah dengan mereka yang ngaku-ngaku arsitek bertaraf internasional.
Langgam dan corak dari bangunan negeri kita sangat beragam, ini muncul akibat perbedaan kebudayaan, perbedaan lingkungan, alam pembentuk, dan kepercayaan, tapi intinya tetap satu, natural, kokoh, dan fungsional. Banga ?! Ya tentu saya bangga !! Indonesia itu keren banget pokoknya !!
Tapi ada yang sangat saya sayangkan dan sesalkan, kita punya historis hebat, kita punya semngat, kita punya cara, kita punya banyak ilmu, kita punya segalanya yang seharusnya bisa membuat nama Indonesia naik kepermukaan persaingan dunia, tapi kenpa mereka terbawa arus ? Kenapa kalian kebarat-baratan ? bahkan kecorak negeri lain ? Kita punya batik yang coraknya mempesona, tp kenapa ga pernah ada anak muda yang tertarik dan bangga ? Padahal tahukah kalian ? kita dahulu dijajah, harga diri ditindas, identitas dipangkas, dahulu kita tidak tahu Indonesia itu apa ? negara ? bangsa ? atau sejenisnya !! Tapi sekarang seharusnya kita bebas, seharusnya kebebasan ini dimanfaatkan untuk mengungkapkan dan memberitahu dunia bahwa kita semua ini yang disebut indonesia. Seperi yang telah saya kemukakan tadi, butuh waktu beradab-abad untuk menyempurnakan arsitektur Indonesia itu sendiri, dan tahukah kalian ? Sekarang ini adalah puncak kesempurnaan dari arsitektur indonesia, waktu , usahan, pemikiran dan historis para pendahulu kita telah benar-benar tersalur pada masa sekarang ini, inilah cita-cita dari arsitektur Indonesia itu sendiri, ini yang di idam-idamkan para pendahulu kita, tapi dimasa kejayaan ini semua seolah tak peduli, kemana para penerus kita, kemana orang yang harusnya melanjutkan kejayaan dan kesempurnaan ini. kenapa saat semua ini menuju kearah yang lebih baik kita malah melupakannya dengan dalih kuno ?! Kuno dan modern itu bukan lah kalimat berkontradiktif, kuno itu cara hidup modern itu pemikiran, jelas hal yang berbeda. Ayolah !! Saat arsitektur Indonesia sedang melangkah maju, kenapa kita harus berhenti sampai disini ?!


Ini ada beberapa contoh lain dari rumah Indonesia yang saya abadikan ketika mengunjungi museum rumah adat terbesar di Indonesia (TMII)

Rumah adat Bugis (TMII)
Rumah adat Toraja (TMII)
Corak pada rumah adat suku bugis (TMII)

 Masih banyak yg lebih keren dari ini, kalian cari tau sendiri, karena kalian sendiri yang harusnya memupuk rasa nasionalisme kalian. :)

No comments:

Post a Comment