Jika di mesir memiliki piramida
kita juga punya Borobudur, jika di eropa banyak rumah serba mewah dan minimalis kita punya rumah adat yang super
praktis dan naturalis, soal daya tahan, fungsi dan kekuatan, bangunan asli nenek
moyang kita berani kok diadu, soal estetikanya bagaimana ? coba tengok yg satu
ini deh.
Apa yang menjadi dasar nenek moyang
kita membuat rumah yang begitu hebat itu ? Terus mengapa setiap langgam antar
satu daerah mempunyai kekhasan dan keunikan masing-masing ? Kali ini saya akan
coba kupas semua itu menurut analisa, sudut pandang, dan kajian ilmu sebagai
seorang mahasiswa arsitektur sekaligus sebagai warga Indonesia yang cinta
terhadap negerinya.
Rumah adat Indonesia ini
merupakan warisan beradab-abad lalu oleh para nenek moyang kita, pada mulanya
manusia menciptakan sebuah hunian itu sebagai tempat beristirahat dan
berlindung dari serangan hewan buas, cuaca, dan lainnya. Tidak dapat dipungkiri
nenek moyang kita pun pasti demikian, mulai dari bersembunyi di gua, menumpuk
jerami, membuat gubuk dari batang dan daun, hingga membuat rumah hunian yang
begitu mempesona. Semua bukan semata-mata langsung jadi dan bisa secara
langsung dibentuk begitu saja, butuh proses, butuh waktu yang panjang untuk
mencapai ke tahap jati diri arsitektur Indonesia itu sendiri.
“Trial & Error”. Tentu saja
proses ini tak akan pernah lepas dari kegiatan arsitektur vernakuler Indonesia. Mencoba, mencoba, coba dan coba, mungkin ketika awal membuat tidak seperti apa
yang nenek moyang kita inginkan, dari bentuk, ukuran, fungsi, langgam, dan
estetikanya tidak mungkin sekonyong-konyong matang dan benar seperti sekarang. Gagal, yang kemudian terus digali oleh para penerus-penerusnya, karena sejatinya
arsitektur Indonesia itu arsitek vernakuler sejati, meski mustahil semua rumah
keren kita dibuat tanpa skema dan aturan gambar baku yg jelas, tapi inilah
faktanya, kerja sama, gotong toyong dan saling percaya kunci dari keberhasilan
arsitek vernakuler Indonesia sekarang ini. Mereka kerja dari mulut ke mulut,
zaman dahulu jika salah seorang keturunan dari sebuah desa telah layak untuk
membina keluarga pasti seluruh warga desa datang dan bersama membangunkan
sebuah hunian yang pantas dan layak bagi pasangan ini tanpa skema desain gambar dan sistem kerja yang benar-benar jelas, mereka meraba-reaba, mencoba-coba dan berintuisi, ini !! Inilah dasar dan
kunci perkembangan arsitektur vernakuler Indonesia kearah yang lebih matang
seperti sekarang ini.
Jika di German punya pemiikiran matang dan kecerdasaan dalam meruang, di Indonesia kita punya hati dan ketulusan.
Desain ? Struktur ? Estetika ? Saya berani adu rumah-rumah adat kita dengan
semua gedung pecakar langit mereka terbaik mereka. Bagaimana mungkin ada rumah adat di Indonesia yang dibuat tanpa
paku, lem, dan sejenisnya ?! Pure kayu !! Kurang hebat apa ? Ini daerah rawan
gempa loh, tapi lihat rumah-rumah dipedalaman Indonesia ? roboh ?! Kokoh
berdiri menantang langit !! intinya arsitek kita itu tidak kalah dengan mereka yang
ngaku-ngaku arsitek bertaraf internasional.
Langgam dan corak dari bangunan
negeri kita sangat beragam, ini muncul akibat perbedaan kebudayaan,
perbedaan lingkungan, alam pembentuk, dan kepercayaan, tapi intinya tetap satu,
natural, kokoh, dan fungsional. Banga ?! Ya tentu saya bangga !! Indonesia itu
keren banget pokoknya !!
Tapi ada yang sangat saya
sayangkan dan sesalkan, kita punya historis hebat, kita punya semngat, kita
punya cara, kita punya banyak ilmu, kita punya segalanya yang seharusnya bisa
membuat nama Indonesia naik kepermukaan persaingan dunia, tapi kenpa mereka
terbawa arus ? Kenapa kalian kebarat-baratan ? bahkan kecorak negeri lain ? Kita
punya batik yang coraknya mempesona, tp kenapa ga pernah ada anak muda yang tertarik dan bangga
? Padahal tahukah kalian ? kita dahulu dijajah, harga diri ditindas, identitas
dipangkas, dahulu kita tidak tahu Indonesia itu apa ? negara ? bangsa ? atau
sejenisnya !! Tapi sekarang seharusnya kita bebas, seharusnya kebebasan ini
dimanfaatkan untuk mengungkapkan dan memberitahu dunia bahwa kita semua ini
yang disebut indonesia. Seperi yang telah saya kemukakan tadi, butuh waktu
beradab-abad untuk menyempurnakan arsitektur Indonesia itu sendiri, dan tahukah
kalian ? Sekarang ini adalah puncak kesempurnaan dari arsitektur indonesia,
waktu , usahan, pemikiran dan historis para pendahulu kita telah benar-benar
tersalur pada masa sekarang ini, inilah cita-cita dari arsitektur Indonesia itu
sendiri, ini yang di idam-idamkan para pendahulu kita, tapi dimasa kejayaan ini
semua seolah tak peduli, kemana para penerus kita, kemana orang yang harusnya
melanjutkan kejayaan dan kesempurnaan ini. kenapa saat semua ini menuju kearah
yang lebih baik kita malah melupakannya dengan dalih kuno ?! Kuno dan modern
itu bukan lah kalimat berkontradiktif, kuno itu cara hidup modern itu
pemikiran, jelas hal yang berbeda. Ayolah !! Saat arsitektur Indonesia sedang melangkah
maju, kenapa kita harus berhenti sampai disini ?!
Ini ada beberapa contoh lain dari rumah Indonesia yang saya abadikan ketika mengunjungi museum rumah adat terbesar di Indonesia (TMII)
Ini ada beberapa contoh lain dari rumah Indonesia yang saya abadikan ketika mengunjungi museum rumah adat terbesar di Indonesia (TMII)
Rumah adat Bugis (TMII) |
Rumah adat Toraja (TMII) |
Corak pada rumah adat suku bugis (TMII) |
Masih banyak yg lebih keren dari ini, kalian cari tau sendiri, karena kalian sendiri yang harusnya memupuk rasa nasionalisme kalian. :)
No comments:
Post a Comment