Welcome


WELCOME TO CORETAN PASCAL

Sunday, 30 March 2014

Indonesia, Krisis Jati Diri



Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan kepribadiaan, itu mungkin karena bangsa ini terdapat banyak suku dan budaya. Meskipun terdapat banyak sekali suku dan budaya namun Indonesia adalah negara kesatuan yang sangat menjujung tiggi persatuan dan kesatuan. Lain dulu lain sekarang, mungkin dulu memang seperti itu namun sekarang kalimat itu hanya seperti sepenggal lyric lagu yang telah dilupakan banyak orang. Dahulu memang negara ini negara yang kokoh dengan persatuan dan kesatuan sebagai pondasinya. Dizaman dulu memang negara kita tercinta ini sangat ditakuti dan disegani oleh seluruh bangsa didunia, namun sekarang itu hanya seperti sebuah legenda yang hanya untuk dikenang. Jangankan ditakuti, dikenal saja tidak, ini memalukan. Negara kita dulu seperti harimau yang sangat ditakuti dengan taring dan cakar tajam yang siap menerkam kapanpun dan siapapun yang mencoba mengusik kita, semua itu tidak lain tidak bukan karena persatuan dan kesatuan kita yang memang tidak terkoyahkan. Zaman telah memasuki era modern dan era globalisasi, semua budaya bebas masuk kesana kemari, informasi berkeliaran bebas, semua orang bisa mengakses semua itu dengan bebas. Mungkin saja hal itu yang menyebabkan budaya kita tercampur aduk dengan budaya lain, memang bagus jika kita mau terbuka pada budaya lain dan mengambil setiap hal positif dari setiap budaya luar yang kita pelajari. Namun pada kenyataannya budaya yang masuk kedalam negeri tercinta ini bebas tanpa proses penyaringan yang sesuai, semua yang masuk entah negatif ataupun positif kita ambil begitu saja. Mungkin karena informasi dan budaya terlalu bebas keluar masuk, atau proses penyaringannya yang sangat buruk. Akibat semua itu, kita sudah sulit membedakan budaya negara yang original dan budaya yang campuran entah adaptasi atau pure budaya luar. Pornografi, sex, drugs, antisocial, semua budaya negative itu ikut terbawa, padahal negara Indonesia dahulu dikenal sebagai negara yang santun, ramah, dan sopan namun sekarang ?! Akibat pencampuran-pencampuran yang berdampak negatif kita tidak lagi bisa mengenali siapa kita sebenarnya, apakah kita Timur ? Ataupun Barat ? Kita boleh saja mengambil adat ketimuran yang santun, dan boleh juga mengadaptasi semangat berkobar kebaratan, namun tetap harus diingat bahwa kita bukan barat, bukan juga timur, tapi kita satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan, kita Indonesia !! Jika semua orang yang ada dinegeri ini mengerti akan arti dan makna dari kalimat itu, kita pasti jadi bangsa yang kuat. Namun kenyataannya, kesadaran berbangsa dan bernegara para pemuda Indonesia telah melemah, moral dan kepribadian kita telah dijajah oleh bangsa luar dengan mudah. Mereka mencoba merebut kebebasan kita lagi, namun tidak secara nyata dan terang-terangan lebih melalui cara yang manis dan terselubung. Game online, situs-situs pornografi, konten dewasa yang bebas dijelajahi, perusahaan dagang, dan lain sebagainya, ini benar-benar sebuah ancaman besar yang terselubung. Namun ada hal yang lebih disayangkan, bukan hanya orang luar yang berlomba-lomba menjajah dan menggobrak-abrik bangsa kita tercinta ini, tapi orang dalam sendiri juga mulai menggrogoti aset milik negara sendiri, apa yang mereka pikirkan ? Mereka merusak moral bangsa sendiri dengan memakan hak yang bukan miliknya, hati mereka tidak lebih besar dari perut mereka. Apa yang harus dibenahi ? Moral sudah terlanjur bobrok, kepribadian terlanjur anjlok !! Kalo sudah begini, siapa yang salah ? Satu persatu mencari-cari kesalahan setiap orang, berlomba – lomba menyataakan kebenaran, kamu !! kamu !! mereka !! dia !! siapa ?! kita saling tuduh, saling berburuk sangka, saling menghujat, padahal kita satu bangsa, satu nenek moyang dan satu tetua. Solusinya kita harus bangun lagi persatuan, bangun lagi budaya kita, bukan salah pemerintah, bukan salah warga, pemimpin, atau lainnya. Ini salah kita yang tidak mepunyai rasa persatuan, kita yang tidak punya kesadaran akan pentingnya kesatuan, kita harus pupuk lagi semua rasa itu agar kita kembali menjadi bangsa Indonesia yang satu, kuat, dan ditakuti. Bersama kita kembalikan Indonesia ke Indonesia.

No comments:

Post a Comment